Halo sobat media, jumpa lagi di blog ini. Nah kali ini kami ingin mengajak semua sobat media untuk lebih memahami pengertian media perbenihan mikrobiologi. Selanjutnya, untuk memudahkan penyebutan kami akan menyebut media perbenihan sebagai 'media' saja.
Media Agar
A. Definisi
Menurut ISO 11133:2014 (E) pengertian media perbenihan adalah formulasi senyawa dalam bentuk cair, semi-solid atau padat, yang mengandung unsur alam atau sintetis, yang bertujuan untuk mendukung multiplikasi, identifikasi atau penyimpanan kehidupan mikroorganisme.
Singkatnya, media adalah sekumpulan senyawa yang diformulasikan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Media bisa disebut sebagai sarana untuk menumbuhkan, mengamati dan mengidentifikasi mikroorganisme secara in vitro.
B. Klasifikasi
Media diklasifikasikan dalam beberapa kelompok, yaitu :
1. Berdasarkan konsistensinya media dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a. Media cair (liquid)
Media cair adalah media yang berbentuk cairan dan tidak mengandung agar.
b. Media semi-solid
Media semi-solid adalah media yang berbentuk seperti jeli. Media tersebut mengandung agar (7,5 - 10 gr/L) tetapi tidak padat sehingga masih memungkinkan mikroorganisme untuk melakukan pergerakan. Media ini digunakan untuk pengamatan motilitas mikroorganisme.
c. Media padat (solid)
Media padat adalah media yang mengandung agar 15 gr/L sehingga berbentuk padat untuk memudahkan proses streaking inokulum. Mikroorganisme dapat tumbuh pada permukaan atau di dalam media (metode cawan tuang).
2. Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, yaitu :
a. Media transport
b. Media preservasi
c. Media pemupuk (selektif dan nonselektif)
d. Media isolasi (selektif, nonselektif, diferensial, identifikasi biokimia, enumerasi, konfirmasi)
e. Media resusitasi
f. Media untuk Uji Kepekaan Antibiotik
g. Media Universal
h. Media referensi
3. Berdasarkan preparasinya, dibagi menjadi :
a. Media ready to use (siap pakai).
b. Media basal
c. Media bersuplemen
d. Media finished
C. Komposisi
Media memang bermacam-macam jenis dan fungsinya. Tetapi semua media memiliki komposisi utama yang serupa, yaitu :
1. Agar
2. Pepton
3. Ekstrak hewan dan tanaman
4. Faktor pertumbuhan
5. Komponen selektif
6. Indikator perubahan pH
7. Buffer pH
D. Pembuatan
Secara garis besar pembuatan media dibagi menjadi beberapa langkah kerja, sebagai berikut :
1. Perhitungan kebutuhan bahan baku media yang akan dibuat.
2. Penimbangan bahan baku sesuai dengan karakteristik bahan baku.
3. Pelarutan bahan-bahan menggunakan pelarut yang ditentukan. Hampir semua media dilarutkan menggunakan aquadest. Beberapa media khusus dapat dilarutkan menggunakan aquabidest.
4. Homogenisasi larutan media. Proses ini dapat dilakukan menggunakan beberapa cara seperti: pemanasan menggunakan hot plate, waterbath, menggunakan pengadukan konstan.
5. Sterilisasi media. Sterilisasi media dapat dilakukan menggunakan metode uap panas (autoclaving) dan secara mekanis (menggunakan membran filter).
6. Penambahan suplemen dan bahan aditif yang tidak tahan panas secara aseptis.
7. Pengemasan media dalam tabung atau plate secara aseptis.
8. Labelling sesuai nama, waktu pembuatan dan waktu kedaluarsa.
9. Uji Kualitas secara visual, perbenihan dan kuantitatif.
10. Penyimpanan.
Demikian pengertian media perbenihan mikrobiologi yang kami jelaskan secara umum. Untuk lebih detailnya sobat media dapat menanti postingan berikutnya.
Daftar Pustaka
Atlas, M. Ronald. (2010). Handbook of MICROBIOLOGICAL MEDIA Fourth Edition. CRC Press : Washington DC.
ISO 11133:2014 (E). (2014). Microbiology of food, animal feed and water — Preparation, production,
storage and performance testing of culture media.
Komentar
Posting Komentar